tag:blogger.com,1999:blog-85243493039137613332024-03-13T23:05:04.982-07:00citrakostha:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-23907554400430164142011-09-01T02:23:00.000-07:002011-09-01T02:39:30.288-07:00Portrait of Tobong - Arya Manggala<div id="PictoBrowser110901162314" style="text-align: justify;">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "810", "700", "8", "#000000"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "AryaManggalaPortraitOfTobong"); so.addVariable("albumId", "5647304321019383745"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "off"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "center"); so.addVariable("vertOffset", "-41"); so.addVariable("colorHexVar", "000000"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser110901162314"); </script><div style="text-align: justify;">
<br /></div><div style="text-align: justify;">
<br /></div><div style="text-align: justify;">Arya Manggala's work Portrait of Tobong is his assignment for APPLAUSE #1; a Documentary Workshop held by Kelas Pagi Yogyakarta, where Arya Manggala work with Dwi Oblo/Reuters as his mentor. Arya Manggala's portrait shows the artists before and after the make up for the performance, a very brilliant approach if I may say.</div><div style="text-align: justify;">
<br /></div><div style="text-align: justify;">Arya Manggala is a graphic design student at Indonesia Institute of Art Yogyakarta, an emerging photographer.</div><div style="text-align: justify;">
<br /></div><div style="text-align: justify;">portfolio: <a href="http://aryadoyok.blogspot.com/">Arya Manggala </a></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-35719169037960754342011-07-07T05:11:00.000-07:002011-07-13T11:53:48.938-07:00Macapat di Pojok Keraton - Fikri Adin<div id="PictoBrowser110714015254" style="text-align: justify;">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "647", "8", "#ffffff"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "FikriAdinMacapatDiPojokKeraton02"); so.addVariable("albumId", "5626535746116187121"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "off"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "top"); so.addVariable("vertOffset", "6"); so.addVariable("colorHexVar", "ffffff"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser110714015254"); </script><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Photo & Text ©Fikri Adin - www.fikriadin.wordpress.com</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sore itu seperti sore-sore yang lain, ketenangan suasana lingkungan Kraton Yogyakarta, dihiasi dengan alunan merdu tembang-tembang Jawa dari para abdi dalem maupun para pecinta tembang-tembang Jawa. Dari salah satu sudut Kraton Yogyakarta, yaitu di Pamulangan Sekar macapat (Tempat Belajar Tembang Macapat) KHP Kridha Mardhawa, terdengar lantunan sajak-sajak berirama yang di dalamnya tersirat nasehat, larangan, doa, maupun kisah sejarah Kraton Yogyakarta. Sejumlah siswa Pamulaungan Sekar Macapat, yang mayoritas telah berusia lanjut, tampak bersemangat melantunkan tembang-tembang seiring irama dari pengajar.</div><div style="text-align: justify;">Di sebuah ruang berukuran 4 x 3 m, dan dengan hanya diterangi lampu neon 20 watt, macapat diajarkan , Resminya kegiatan ini disebut Sekolah Macapat. Di sini macapat diajarkan dengan sungguh- sungguh, dengan guru yang menguasai metode mengajar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Ji.. Mo.. Ji.. Ro.. Ji..Ro.. Lu.., Monggo (mari-Jawa red)..” suara lantang KMT Projosuwasono (65) mengambil nada dalam bahasa Jawa untuk memulai tembang. Para siswanya segera mengikuti irama ketukan sebilah bambu di papan tulis, yang meloncat-loncat dari nada ke nada. Sebuah tembang pun mulai mengalun lantang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gurat-gurat usia yang tegas tergambar di wajahnya, tampaknya tak menghalangi semangat KMT Projosuwasono dalam mengajar tembang Macapat. Dihadapan siswanya, suaranya masih terdengar lantang menyanyikan nada-nada tinggi. Tak ada yang berubah, meski sore itu mungkin adalah kesekian ratus kalinya tembang itu dinyanyikan.</div><div style="text-align: justify;">Pak Prodjo, demikian panggilan sehari-harinya, dibantu dua guru lagi ialah Brotoasmoro dan Prawoto. Tiga guru ini agaknya memadai, karena sekolah ini pun hanya mempunyai tiga kelas: I, II dan III. Tiap kelas hanya masuk seminggu sekali di hari yang berlainan (Selasa Kamis dan Minggu), Jumlah murid seluruhnya 30 orang, rata-rata berusia di atas 30 tahun. Syarat menjadi siswa di sini bisa membaca Latin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biaya sekolah sangat murah: Rp 10000 per bulan. Tiga guru itu pun hanya mendapat honorarium Rp 10000 tiap kali datang mengajar untuk sekitar dua jam setengah, pelajaran dimulai pukul 16.00 dan selesai pada pukul 17.30 Kebanyakan siswa adalah pensiunan pegawai negeri, guru sekolah, anggota ABRI dan pegawai kraton Yogya, namun ada beberapa juga Orang asing yang kuliah di Yogyakarta juga mengikuti Kursus macapat tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Metode mengajarnya masih tradisional. Hanya menirukan guru menembang, Mereka memang tidak perlu menulis. Tugas para murid Itu hanya menatap ke depan, menirukan guru menembang. Mula-mula Pak Prodjo, (65) menembangkan Sekar Pangkur. Maka ruang pengap itu seperti berubah, digetarkan suara seorang tua. Seperti terlupakan bau apek di situ, yang ada hanya suara nyaring halus yang melagukan Duda Kasmaran (Duda Jatuh Cinta). Selesai Pak Prodjo, murid-murid menirukan bersama-sama. Sesudah itu satu per satu menembangkan lagi lagu tadi. Demikianlah pelajaran berjalan dari minggu ke minggu.</div><div style="text-align: justify;">Bila Pak Prodjo menganggap ada siswa yang sudah menguasai pelajaran, ujian diadakan. Para pengujinya terdiri dari para ahli macapat yang kini masih ada di Yogyakarta. Untuk lima tahun terakhir ini baru ada dua kali ujian kenaikan kelas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kiranya tidak berlebihan jika mengatakan mereka adalah sebagian dari sedikit orang yang masih setia mempertahankan dan menjaga kelestarian budaya Jawa khususnya. Sebuah pengabdian sederhana yang mereka hidupi selama ini, pastinya bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang mencintai budayanya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*<span class="Apple-style-span" style=" border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 15px; font-family:'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif;font-size:11px;">Fikri Adin</span></div><span class="Apple-style-span" style=" border-collapse: collapse; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 15px; font-family:'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif;font-size:11px;"><div style="text-align: justify;">Lahir di pati 11 Juli 1990, Fikri Adin adalah salah satu pendiri Refleksi Photography FISIP Unsoed pada tahun 2010, belajar fotografi secara otodidak sejak tahun 2009, Mengikuti workshop Applause#1 dengan tutor oleh Dwi Oblo (Reuters & NG ) dan asisten tutor Karolus Naga, selain itu juga pernah mengikuti workshop fotojurnalistik yang diselenggarakan di UNS pada tahun 2009 dengan pembicara Oscar Motulloh(kurator GFJA), Julian Sihombing(Kompas), Tantyo Bangun (NG). karyanya masuk 10 Besar Anugrah PFI (Pewarta Foto Indonesia ) 2011, karyanya dapat dilihat di fikriadin.wordpress.com</div></span>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-46780961595882483912011-04-04T12:37:00.000-07:002011-04-04T12:49:17.773-07:00Tahun Baru - Richie Pakpahan<div id="PictoBrowser110405023707">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "650", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "RichiePakpahanTahunBaru"); so.addVariable("albumId", "5591807379629998625"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "top"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser110405023707"); </script><br /><br /><br />Pada adat Batak, Tahun Baru adalah saat-saat untuk berkunjung dan bersilaturahmi ke tempat keluarga dekat, keluarga satu marga, dan keluarga "dongan tubu" atau teman sedari kecil. Para perantau berkumpul dan bersosialisasi di tempat yang paling ramai dikunjungi, dan biasanya keluarga yang dituakan, atau dianggap orang tua angkat. Mereka makan siang bersama, bercengkerama sembari mengemil makanan kecil dan minum tuak, dan membiarkan anak-anak mereka bermain sesukanya. <br /><br />Richie Pakpahan, karyawan swasta di Balikpapan, hobi foto dan gigit rotan.:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-29850821425316203192010-10-05T05:44:00.000-07:002010-10-05T05:57:30.847-07:00Sarah Hope Yuwono - Dicky Jiang<div id="PictoBrowser101005195415">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "800", "640", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "DickyJiangSarahHopeYuwono"); so.addVariable("albumId", "5524539974503541969"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser101005195415"); </script><br /><br /><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold; ">Perhaps Love</span><br /><div style="text-align: justify;">Momen Personal dalam Bahasa Universal</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin cinta adalah saat seorang ibu sedang berjuang antara hidup dan mati dalam ruang persalinan, mungkin cinta adalah saat seorang ibu tersenyum melihat sang buah hati menguap dalam dekapan, dan mungkin cinta adalah saat seorang ayah mengintip dari balik jendela bidik dan menekan tombol rana untuk mengabadikan momen yang tak pernah ingin ia lupakan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin Dicky Jiang, lewat bidikan-bidikannya itu sedang menunjukkan cinta pada keluarga kecilnya, dan mungkin foto-foto yang ditampilkan oleh Dicky Jiang ini adalah sebuah ekspresi cinta sederhana dari seorang lelaki yang begitu sentimentil, tentang momen ‘menjadi Ayah’. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menjadi Ayah adalah sebuah momen personal yang dimaknai secara personal pula oleh sang empunya, dan secara personal, saya sendiri tidak pernah merasakan momen itu. Entah bagaimana rasanya mendengar dan melihat tangis pertama buah hati, atau melihat istri tercinta menangis terharu memeluk si kecil yang berteriak-teriak karena kenyamanannya selama sembilan bulan terusik. Sungguh saya hanya bisa ikut merasakan aura itu dari foto-foto Dicky Jiang yang begitu manis bertutur tentang rasa itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memotret adalah kegiatan subyektif, memotret adalah sarana untuk memahami, berekspresi, dan tentu saja mendokumentasikan. Dalam bukunya On Photography, Susan Sontag sempat bertutur bahwa fotografi adalah sebuah kegiatan memandang dunia – to appropriate the thing photographed - putting oneself into a certain relation to the world. Memotret adalah saat-saat dimana diri kita sebagai persona lebur dalam frame-frame yang dibekukan. Ini adalah sebuah metamorfosa panjang dari awal mula terciptanya fotografi yang pada mulanya ingin menghadirkan satu paradigma baru dari apa yang diperjuangkan oleh William Henry Fox Talbot, Joseph Nicephore Niepce dan Louis Jaques Mande Daguere dengan sejumlah percobaan yang mereka lakukan pada waktu dan tahun yang berbeda. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat itu medium fotografi ditujukan sebagai medium yang mampu menjawab tantangan akan pencarian 'obyektifitas' dari 'the real'. Bagaimana hal yang benar-benar terjadi atau benar-benar ada, serta sudah terlampaui waktu itu, dapat dibekukan secara visual dan dapat dilihat kembali terus menerus. Namun, dalam konteks kekinian, ketika fotografi telah menjadi begitu massif, fotografi telah berproses menjadi sebuah bahasa, pesan visual subyektif sang fotografer.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Momen-momen personal yang begitu romantis, juga sentimentil adalah sebuah pernyataan yang secara implisit ingin dikatakan oleh si pembidik gambar lewat sebuah bahasa universal, bahasa foto. Lewat bahasa foto itu, si pembidik gambar –Dicky Jiang- mungkin saja dengan jujur ingin berkisah soal kisah cintanya yang begitu dalam pada keluarganya, pada kekasih, dan anak-anaknya. Kisah cintanya menjadi seorang ayah yang pada setiap alurnya membuat ia begitu tersentuh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lewat bahasa gambar Dicky Jiang ingin membagi rasa serta aura itu. Bahwa dalam kisah-kisah keseharian, yang bisa saja dialami oleh banyak orang, peristiwa menjadi Ayah yang merupakan sebuah peristiwa biasa dalam banyak masyarakat kita, merupakan sebuah peristiwa yang tidak biasa bagi Dicky Jiang, atau mungkin bagi beberapa orang. Karena dalam momen personal itu, ada kebahagiaan begitu mendalam yang berbeda dengan kebahagiaan lainnya, bahwa dalam momen personal itu, ia merasa beruntung memiliki kekasih-kekasih yang akan menjadi teman seumur hidupnya, bahwa dalam momen menjadi ayah itu, ada cinta yang tak terjelaskan sekaligus tanggung jawab yang mengikutinya. Sebuah gambar-gambar personal yang dapat merengkuh sebuah rasa yang universal. Rasa yang mungkin saja sempat dialami oleh banyak orang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti Barthes, dalam telaah visual terakhirnya yang begitu personal, mencoba merefleksikan apa yang mampu dihadirkan oleh foto Winter Garden dalam kenangan akan sang ibunda tercinta. Dalam telaahnya yang begitu sentimentil itu, Barthes akhirnya menemukan bahwa bukanlah foto si anak gadis yang dikenalinya sebagai sang ibu yang berbicara tentang kebangkitan ibunda tercinta, namun pada kegelisahan pribadinya, pada kerinduannya yang teramat dalam pada sang ibunda. Dari aura yang muncul dari foto yang begitu personal itu, Barthes memanifestasikan segala gelisah dan rindunya dalam sebuah puisi indah berjudul le chambre claire - Camera Lucida. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Benang merahnya adalah bukan pada fotonya, seperti yang dilakukan oleh Dicky Jiang, yang mungkin saja hanya ingin menjadikan foto sebagai media untuk bertutur soal kisahnya yang sentimentil, dan personal itu. Lewat medium foto pula, seorang Jacques- Henri Lartigue, menangkap momen-momen personal yang telah lewat. Sebuah pembekuan visual yang jika dilihat kembali akan menjadi sebuah ‘dunia’ yang utuh atau seperti yang dikatakan Sontang to collect photograph is to collect the world – On Photography.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Atau mungkin saja, , lewat foto-foto personal ini, Dicky Jiang ingin mengatakan bahwa perhaps love is HOPE.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*hadiah untuk Sarah Hope Yuwono</div><div style="text-align: justify;">citrakostha - KN & LSD</div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-18457872575574769542010-09-06T12:17:00.000-07:002010-09-06T12:34:43.513-07:00kapiraya - Arif Setiawan<div id="PictoBrowser100907023347">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "667", "8", "#000000"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "ArifSetiawanKapiraya"); so.addVariable("albumId", "5513879695924396993"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "off"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "-5"); so.addVariable("colorHexVar", "000000"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100907023347"); </script><br /><br />Distrik Kapiraya masuk ke dalam Wilayah Administratif Kabupaten Deiyai, Propinsi Papua. Distrik Ini berada di Perbatasan antara Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Mimika, bahkan daerah Kapiraya terbagi dalam 2 Kabupaten. Kapiraya Bawah, yang merupakan daerah pesisir termasuk ke Kabupaten Mimika, sedangkan Kapiraya Atas masuk ke Kabupaten Deiyai. yang saya kunjungi ini adalah daerah Kapiraya Atas.<br />Saya datang ke Distrik Kapiraya dalam rangka Sensus Penduduk 2000 dengan menggunakan helicopter charter dan pulang dengan perahu motor ke Timika (karena helicopter mengalami kendala). Selain dengan berjalan kaki selama kurang lebih 4 hari (menurut masyarakat setempat) Distrik ini bisa dijangkau dengan Perahu Motor yang ditempuh 1-2 hari dari Timika (tergantung gelombang laut). Alternatif lain adalah dengan helicopter, karena di Distrik ini tidak ada bandara perintis.<br /><br />Biografi:<br />Arif Setiawan. PNS BPS di Kabupaten Paniai. suka memotret sejak 2008.<br />link : <a href="http://www.arifsetiawanarif.blogspot.com/">arifsetiawanarif.blogspot.com</a>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-86349730109750786812010-08-04T13:55:00.000-07:002010-08-04T14:08:45.414-07:00kembara tanpa dangau kekal - Rivo Yubara<div style="text-align: justify;" id="PictoBrowser100805040445">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><div style="text-align: justify;"><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "645", "8", "#000000"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "RivoYubaraKembaraTanpaDangauKekal"); so.addVariable("albumId", "5501659837589492145"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "center"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "000000"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100805040445"); </script><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >Kembara tanpa dangau kekal</span>*<br /><br /><span style="font-style: italic;">Kau beri aku kembara tanpa dangau kekal. Aku ulang-alik, berpindah dari satu tubuh ke lain tubuh. Seperti burung-burung yang diusir musim dingin. Pintu rahim siapa mesti kuketuk lagi, demi ruh yang tak henti mengembara. Aku letih menyusuri garis edarku sendiri. Aku bukan matahari, bukan bulan, bukan bumi. Aku noktah pada hamparan semestaMu. Bila aku mengakui adaMu, apa harus aku mempercayaiMu?</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">Bila Kau titiskan aku lagi, beri aku sebilah klewang berkilau dan kuda putih. Aku hanya sudi menjelma ketika usia bumi merapat tua. Itulah akhir titahMu, akhir kembaraku. Itulah saat aku mengukur umurku sendiri, mengumpulkan remah-remah karma.</span><br /><span style="font-style: italic;">Atau titiskan aku lagi 666 tahun kemudian, ketika bumi menjadi lapisan es. Aku akan menjelma ikan-ikan cahaya, yang menghuni lubuk paling kelam dari samudera membeku, dari jiwa paling kelabu. Dan Kau? Kau membeku dalam istanaMu!<br /><br /></span>*dikutip dari Cerpen berjudul Cakra Punarbhawa karya Wayan Sunarta.<br />biografi penulis : <a href="http://jengki.com/biodata-jengki/">http://jengki.com/biodata-jengki/</a><br />cerpen : <a style="color: rgb(51, 255, 255);" href="http://jengki.com/2008/02/01/cakra-punarbhawa/">http://jengki.com/2008/02/01/cakra-punarbhawa/</a><span style="font-style: italic;"><br /><br /></span><span style="font-weight: bold;">photographer</span><span style="font-style: italic;">:</span> rivo yubara, Denpasar<br /><a style="color: rgb(102, 255, 153);" href="http://cargocollective.com/rivoyubara/"><span style="font-style: italic;">http://cargocollective.com/rivoyubara/</span></a><br /><span style="font-style: italic;"><a style="color: rgb(51, 255, 51);" href="http://www.flickr.com/people/25162474@N05/">http://www.flickr.com/people/25162474@N05/</a><br /></span></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-54907936080486721452010-07-17T06:21:00.000-07:002010-07-17T06:25:39.649-07:00Code Dreamer - Gregory Bian Rusmana<div style="text-align: justify;" id="PictoBrowser100717202056">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><div style="text-align: justify;"><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "810", "641", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "GregoryBianRusmanaCodeDreamer"); so.addVariable("albumId", "5494861772818466129"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "42"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100717202056"); </script>
<br />
<br /><span style="font-weight: bold;">Foto ini kupersembahkan untuk saudara - saudariku di bantaran kali Code, serta sekawanan hewan ternak mereka..</span>
<br />
<br /><div style="text-align: justify; font-style: italic;"><span style="font-size:100%;">Antara rumah susun dan rumah reot, kali dan parit, beton dan pasir, ingus dan semerbak bau parfum menyengat. Kau aliri ini dengan air yang melimpah, untuk menghidupi kami. Kau bangun ini untuk kami tinggali. Dan ketika puluhan tahun sudah kami ada, sosialisasi di antara kami pun semakin terpisahkan oleh jurang modernisme yang sulit untuk kami lompati dengan kaki lemah bak pipa rapuh pabrik gula tradisional yang termakan rayap ini. Konfrontasi atas nama keserakahan dan arogansi. Dan demi tercapainya kemerdekaan diri sendiri, kami bersumpah kepada bumi dan langit, sampai telak kami mengering kami tidak akan lelah untuk menyuarakan rintihan diskriminasi tanpa sebab yang kami alami. Sekarang, hanya tinggal menyisakan cerita yang terdistorsi tak beraturan, kian lama kian entah kemana.
<br />
<br />Pemutihan adalah misi sederhana kami, dan pemutihan adalah visi kalian, wahai para penghuni istana megah bertahtakan matahari.
<br />
<br /> Ketika kawan kami telah mendapatkan haknya secara instan dan gratis, kami masih harus menunggu lama dan serba tak pasti untuk kegratisan dan kepraktisan itu. Mudah, tinggal bayar sejuta’an rupiah, kami sudah mendapatkan apa yang kawan kami dapatkan itu sekarang juga. Tapi apa daya untuk makan dan menambal sepeda onthel pun kami sulit, apalagi membayar segitu hanya untuk pemutihan yang sudah dijanjikan gratis oleh para petinggi – petinggi nun jauh di sana, tapi tak kunjung juga kami rasakan, hanyalah ludah kental penuh kuning nikotin mereka yang dapat kami rasakan sampai saat ini.
<br />
<br /> Akta tanah kami yang masih bertuliskan aksara jawa ini telah berumur lebih dari umur bapak kami. Mungkin ketika cucu kami besok mencarinya dibawah kolong tempat tidur untuk diputihkan, akta itu sudah menjadi abu berikut jasad rayap – rayap pemakan kertas. Dan kami mohon wahai para penguasa, kami disini tidak untuk didengar, tapi kami disini untuk dilihat. Memaksa mata kalian untuk melihat dari setiap sudut kesakitan ini.
<br />
<br /> Bahkan rumah susun yang kalian bangun untuk kami tinggali bersama – sama dengan kawan kami itu tidak kami pakai. Kami memilih untuk tinggal di dalam rumah reot kami masing – masing. Ya, pastinya dengan sangat terpaksa kami melakukan itu, untuk membuka hati kalian tentang isi gumpalan kekecewaan kami selama ini. Kami hanya menuntut keadilan dan kesetaraan, bukan kenyamanan. Dan dengan enaknya dan tanpa rasa sungkan kawan kami tidur pulas di ruang – ruang nyaman rumah susun itu.
<br />
<br /> Tapi yasudahlah, biarkan aku memancing ikan di sungaiku ini. Biarkan anak – anakku bermain di sungaiku ini. Biarkan hewan – hewan ternakku mandi di sungaiku ini. Hanya rutinitas sederhana inilah yang membuatku tetap senang tinggal di bantaran kali Code ini..
<br />Kami disini juga masih bisa tersenyum..
<br />beginipun sudah indah, apalagi………</span>
<br />
<br />
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLUCIAD%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:applybreakingrules/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:EN-US; mso-bidi-language:AR-SA;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; font-weight: bold;"><span style=";font-family:";" >Biografi:<o:p></o:p></span></p> <span style="line-height: 115%; font-weight: bold; font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >Gregory Bian Rusmana, street snapshooter modal dengkul, berdomisili di Solo. Masih menyelesaikan studi Teknik Perancangan Mesin dan Mekanis di ATMI Solo</span>. email <span style="font-family:Tahoma;font-size:85%;"> <<a href="mailto:bunuhmatematik@yahoo.com" target="_blank">bunuhmatematik@yahoo.com</a>></span></div></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-44295511944938861682010-07-03T20:18:00.000-07:002010-07-03T20:22:21.705-07:00Eyang - Putro Agustiko<div id="PictoBrowser100704102311">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "804", "604", "8", "#000000"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "PutroAgustikoEyang"); so.addVariable("albumId", "5489882967849132881"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "000000"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100704102311"); </script><br /><br />Putro Agustiko, baru lulus kuliah dan sedang mengadu nasib dalam bisnis studio photography. Aktif pada Kelas Pagi Yogyakarta yang dibentuk oleh Anton Ismael.:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-60054403633028095202010-06-19T23:43:00.000-07:002010-06-19T23:45:44.075-07:00Pintu - Lucas Aditya<div id="PictoBrowser100620134509">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "800", "570", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "LucasAdityaPintu"); so.addVariable("albumId", "5484740465690902673"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "medium"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "34"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100620134509"); </script><br /><br />Sebuah kayu persegi dengan gagang diatasnya. Mungkin itu gambaran yang ada dibenak semua orang jika mendengar kata pintu atau jendela. Gambaran yang sederhana dari dua buah benda yang begitu akrab dan selalu menjadi bagian dalam hidup manusia. <br />Tak tahu mengapa beberapa waktu yang lalu mataku selalu tertarik dengan keindahan yang ada dibalik benda-benda yang sangat sederhana itu. Entah yang terbuka atau yang tertutup, entah yang masih baru atau telah usang, entah yang penuh hiasan atau bentuk yang paling sederhana.<br />Mungkin alasan yang paling sederhana adalah karena dua benda itu adalah objek yang begitu mudah untuk ku temui. Kemana pun kaki ini melangkah dan kemana pun mata memandang akan selalu melihat pintu dengan jendela yang selalu setia menemani.<br />Apapun itu nikmati sajalah “sajian menu Pintu dan Jendela” kali ini.<br /><br /><small><i>“Ketika ada satu pintu tertutup yakinlah pasti ada pintu lain yang akan terbuka” </i></small><br />Lucas Aditya, tukang foto berdomisili di Yogyakarta.:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-83570643716059896142010-05-25T20:20:00.000-07:002010-05-25T20:30:00.147-07:00ilusi - Micha Rainer Pali<div style="text-align: justify;" id="PictoBrowser100526102011">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><div style="text-align: justify;"><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "700", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "MichaRainerPaliIlusi"); so.addVariable("albumId", "5475410794013788977"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "center"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100526102011"); </script><br /><br />Sesuatu yang kita lihat adalah hasil persepsi atau penafsiran, dan sebetulnya dunia yang kita lihat, tidak tersedia tapi diciptakan oleh persepsi kita.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Aktualisasi sebuah peristiwa atau objek kadang sangat membantu tiap personal untuk memahami apa dan bagaimana peristiwa atau objek tersebut terjadi dan terbentuk. Aktualisasi kadang langsung mengarahkan kita kepada sebuah pengambilan kesimpulan sesuai dengan visualisasi peristiwa atau objek yang tampak nyata (aktual) di depan kita. Tapi apa kira-kira yang akan timbul di benak kita jika peristiwa atau objek tersebut divisualisasikan secara abstrak, tampak sekilas sekaligus tampak tidak nyata dan hanya menampilkan gestur-gestur objek yang agak "memaksa" nalar kita untuk berpikir dua langkah ke depan? Dari sini kemudian akan timbul gejolak persepsi yang berbeda-beda di pikiran kita,entah itu ini, anu, dia, mengapa, adalah, dan sebagainya. Kesimpulannya adalah saya hanya ingin mengajak kita semuanya untuk memahami suatu peristiwa atau objek (baik itu secara aktual atau abstrak) dengan memahami secara mendalam terlebih dahulu apa maksud atau tujuan yang ingin disampaikan sebelum kita mengambil kesimpulan agar persepsi kita tidak meleset. Berangkat dari penjelasan tersebut,maka saya mencoba menampilkan beberapa bentuk-bentuk visual sederhana memakai teknik fotografi hitam putih, dengan harapan kita supaya kita bisa menikmatinya bersama dengan tafsiran sesuai imajinasi Anda masing-masing.<br /><br /><br /></span><span>Micha </span><span>Rainer Pali</span><span style="font-style: italic;">, </span><span>asal Lombok dan berdomisili di Bandung dalam rangka mengejar 'ilusi' akademis di salah satu perguruan tinggi kota kembang. Menyukai hal hal sederhana dalam kehidupanya.<br /><br />portfolio: <a href="http://www.flickr.com/photos/movingmyself">http://www.flickr.com/photos/movingmyself</a><br /></span></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-43990307089524493082010-05-09T00:23:00.000-07:002010-05-09T00:43:42.414-07:00Mengintip - Aldi Wilda Irawan<div style="text-align: justify;"><div id="PictoBrowser100509143951">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "657", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "ArdiWildaIrawanMengintip"); so.addVariable("albumId", "5469169317313003745"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "off"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100509143951"); </script>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLUCIAD%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:applybreakingrules/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:EN-US; mso-bidi-language:AR-SA;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]-->
<br /></div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Saya baru menyadari belakangan ini saya bukanlah seorang fotografer. Secara teknis kemampuan saya jauh di bawah rata-rata, secara pengetahuan fotografi apalagi. Saya masih senang memotret karena satu hal, saya terobsesi dengan kamera. Saya menyadari betul kehebatan kotak kecil bernama kamera. Ubah indikator kamera ke on, atur iso, speed dan diafragma, tekan shutter dan anda mengambil sebuah kehidupan orang lain. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Saat memotret ada dua kutub besar, yang memotret dan yang kehidupannya diambil karena dipotret. Saya sering tak mau dipotret sendirian karena tak mau kehidupan saya diambil orang lain, persetan anda bilang saya angkuh. Saya akhirnya menjadi yang memotret, yang mengambil kehidupan orang lain. Rasanya jelas nikmat, hidup saja enak apalagi ditambah dengan mencuri hidup orang lain. Tapi lama-lama saya bosan. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Saya kemudian berusaha menjadi pengintip, bukan pemotret. Rubah sedikit kutub itu, saya yang memotret tapi saya mengambil bagian dari hidup saya, bukan orang lain. Yang saya ambil adalah kehidupan rumah pakde dan bude saya. Sudah hampir empat tahun saya menumpang di rumah pakde dan bude saya untuk keperluan kuliah. Saya mencoba mengambil hidup pakde dan bude saya, bagian yang sangat dekat dengan saya tapi bukan bagian dari saya. Nikmatkah melakukan ini? Jawabnya aneh, sangat aneh malah. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Melakukan proses mengintip sekitar dua bulan di rumah pakde, lantas saya pulang ke rumah saya di <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city>. Sore itu hujan, saya kemudian naik tangga untuk menutup loteng. Di tangga saya melihat foto kedua orang tua saya. Ambil kamera dan saya mencuri hidup rumah saya sendiri, mencuri bagian hidup saya (lihat dalam “foto ibu bapak”). Dan saat itupula saya memutuskan berhenti dengan proses mengintip saya. Mengintip di rumah sendiri seperti mencuri kehidupan sendiri. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Kini saya memberanikan diri berbagi hasil mengintip saya kepada anda. Saya hanya ingin berbagi apa yang saya intip. Anda pun kini akan merasakan sensasi mengintip intipan orang lain. Kalau saya mengintip lubang kunci, anda mengintip saya dari lubang kunci di belakang saya. Bagaimana rasanya jadi pengintip? </p><div style="text-align: justify;">
<br />Biografi:
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CLUCIAD%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:applybreakingrules/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:usefelayout/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-language:EN-US; mso-bidi-language:AR-SA;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><b style="">Ardi Wilda Irawan<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal">Seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM yang ingin bertarung dengan skripsi, tak pernah punya prestasi di bidang foto, tapi suka memoto. Hanya punya satu impian besar dalam hidup, membangun TK bernama TK Ceria. </p> <p class="MsoNormal">
<br /></p><p class="MsoNormal"><i style="">portfolio: <a href="http://www.ardiwilda.multiply.com">www.ardiwilda.multiply.com</a><span style=""> </span><o:p></o:p></i></p>
<br /></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-91109078967347655742010-04-25T07:33:00.000-07:002010-04-25T07:37:31.352-07:00Telatah Merapi - Pratanda Respati<div id="PictoBrowser100425213522">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "670", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "TelatahMerapi"); so.addVariable("albumId", "5464082186041420065"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "off"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "mid"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "off"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100425213522"); </script><br />* Pagi hari dalam hitam putih tlatah Merapi<br /><br />Biografi:<br />Pratanda Respati, fotografer lepas tinggal di Klaten - Jawa Tengah:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-14536237254569803022010-04-12T12:00:00.000-07:002010-04-12T12:15:05.099-07:00Jailhouse Blues, ENDE 1934 - 1938 oleh Karolus Naga & Lucia Dianawuri<div id="PictoBrowser100413022016">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "585", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "KarolusNagaJailhouseBlues"); so.addVariable("albumId", "5459326700174578961"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "medium"); so.addVariable("vAlign", "center"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "25"); so.write("PictoBrowser100413022016"); </script><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >Jailhouse Blues, ENDE 1934 - 1938</span><br />Teks: Lucia Dianawuri & Karolus Naga<br />Foto: Karolus Naga<br /><br />Keluar masuk bui ternyata tak memadamkan bara di dalam dadanya, seorang pemuda yang dijuluki <b>Putera Sang Fajar</b>; Sang Proklamator. <i>Saya masuk penjara untuk memperjuangkan kemerdekaan dan saya meninggalkan penjara dengan pikiran yang sama</i>, tekadnya kukuh.<br />Pemerintah yang kewalahan menghadapi sepak terjangnya, mengusirnya jauh dari Jawa. Pula jauh dari Digul, dimana orang sepertinya <i>dirumahkan</i>. Ia dikirim ke Ende, sebuah kota kecil di tengah <b>Pulau Bunga</b> yang membuatnya menjadi <i>elang yang dipotong sayapnya</i>.<br />Pagi itu, almanak menunjukan 14 Januari 1934, angin pantai Ende menghembuskan kabar kedatangan sebuah kapal angkut berlabel <i>Van Rieebeck</i>. Sebuah keluarga kecil melangkah keluar. Sang pemimpin keluarga menghirup udara pagi dalam-dalam dan memulai kehidupan baru sebagai orang buangan.<br />Tidak ada penyambutan meriah sebagaimana yang sering diterimanya takala membakar semangat di sejumlah kota pulau Jawa. Hanya sedikit yang tahu kedatanganya dan semua menutup diri. Hanya sekelompok <i>opas</i> pemerintah bagai nazar di ujung cemara yang menyambutnya.<br />Kepadanya kunci sebuah rumah diberikan untuk masa empat tahun. Sebuah tempat untuk menghabiskan malam sepi, mengendurkan saraf-saraf revolusi di kepala, menemukan kedamaian dan juga sebuah tempat menumbuhkan sayap-sayap patahnya. Rumah sederhana tidak bernomor menjadi saksi bisu bagaimana Ia tetap bebas merdeka walau terpenjara dalam kesunyian.<br />Keberadaanya sangat tidak mencolok dan hidup harmonis di tengah penduduk Ende yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan ataupun petani. Mereka yang tidak paham dengan isi di kepalanya diajak bersandiwara. Sementara sisanya, yang memilih <i>selibat</i>, adalah sahabat mengadu cakar dan paruh. Dari mereka, ia mematangkan ke-Islam-anya <i>'di bawah bendera revolusi'</i>.<br />Suasana sunyi senyap menjadi aura sehari-sehari yang melingkupi rumah kediamanya. Laut, gunung, bukit dan lembah disekeliling Ende telah menjadi benteng-benteng kuat untuk memenjara sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi seorang bakal pemimpin Indonesia.<br />Berbagai hal yang terjadi selama kurun empat tahun serta pergaulannya dengan seluruh alam lanskap juga orang-orang di Pulau Bunga itu adalah sebuah proses samadi panjang yang amat melelahkan. Saat-saat istirahnya di bawah pohon sukun adalah momen yang amat menentukan. <b>'Dasar dan Tujuan' </b>yang hingga kini masih menjadi jiwa dan benang merah dari setiap ke-Indonesia-an anak negeri dilahirkan disana. Tak jauh dari rumah kecilnya, yang diberikan kepadanya pada tahun 1950.<br /><br /><div style="text-align: right; font-weight: bold;"><i>'kalau anak mau, ambil saja.' </i><br /><br /><i>'bukan saya, melainkan pemerintah.'</i><br /></div><br /><br /><br />Biografi:<br /><span style="font-weight: bold;">Karolus Naga</span>; fotografer lepas, memiliki ketertarikan pada foto dokumenter dan foto jurnalistik dan pernah mengikuti Angkor Photography Workshop di Siem Reap - Kamboja. <span style="font-weight: bold;">Lucia Dianawuri</span>; penulis lepas, sekarang sedang menyelesaikan studi di program magister Ilmu Religi dan Budaya Sanata Dharma.<br />Keduanya berdomisili di Jogjakarta dan bersama-sama mendirikan galeri foto dokumenter citrakostha.<br /></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-19245790305413222902010-04-04T11:34:00.000-07:002010-04-04T11:42:38.255-07:00Beppo Bramono - diriku<div id="PictoBrowser100405014935">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "600", "8", "#101010"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "BeppoBramonoDiriku"); so.addVariable("albumId", "5456351880051742657"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "center"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "101010"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100405014935"); </script>
<br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;font-size:100%;" ><span style="font-family:times new roman;">Seorang tua mempunyai toko serba unik dan antik di dalam kota besar. Seorang turis masuk dan mulai bicara dengan orang tua itu tentang banyak barang yang terkumpul di toko itu. Turis bertanya: "Menurut pendapat anda, mana paling aneh dan paling ajaib dari semua hal yang ada di sini?" Orang itu memeriksa ratusan hal yang serba aneh, antik, binatang terisi kapuk, tengkorak menyusut, ikan dan burung diawetkan, temuan arkeologi, kepala rusa, ... lalu berpaling kepada turis dan berkata: "Barang yang paling aneh dalam toko ini tak dapat disangkal adalah saya sendiri." ~Anthony de Mello SJ</span></span>
<br />
<br />Biografi:
<br />Beppo Bramono, berdomisili di Jogkarta.
<br /></div></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8524349303913761333.post-67634822771466603432010-03-29T00:55:00.000-07:002010-03-29T06:11:22.051-07:00Doni Maulistya - Jalan Pesisir<div style="text-align: justify;" id="PictoBrowser100329151840">Get the flash player here: http://www.adobe.com/flashplayer</div><div style="text-align: justify;"><script type="text/javascript" src="http://www.db798.com/pictobrowser/swfobject.js"></script><script type="text/javascript"> var so = new SWFObject("http://www.db798.com/pictobrowserp.swf", "PictoBrowser", "900", "675", "8", "#EEEEEE"); so.addVariable("source", "album"); so.addVariable("userName", "citrakostha"); so.addVariable("names", "DoniMaulistyaJalanPesisir"); so.addVariable("albumId", "5453959559823453601"); so.addVariable("titles", "off"); so.addVariable("displayNotes", "off"); so.addVariable("thumbAutoHide", "on"); so.addVariable("imageSize", "original"); so.addVariable("vAlign", "center"); so.addVariable("vertOffset", "0"); so.addVariable("colorHexVar", "EEEEEE"); so.addVariable("initialScale", "on"); so.addVariable("bgAlpha", "8"); so.write("PictoBrowser100329151840"); </script><br /><div style="text-align: justify;font-family:times new roman;"><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Deretan kata-kata itu mulai menghilang dari pandangan mataku ketika rangkaian kereta juga ikut berhenti. Kata-kata itu berpindah dari bab satu ke bab dua, dan medadak hilang menjadi deretan kertas putih lalu deruan-deruan orang bijak di lantai dagang. jalan itu, ya... jalan itu, jalan yang sudah tidak lurus lagi, berkelok dari lantai bawah hingga lantai atas.</span><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Dari atas rangkaian pelangi besi itu, hanya seruan angin-angin dingin yang tertangkap oleh perasaan tepat saat beberapa lapis sisa make-up mu masih menempel dibibirku.</span><br /><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Ditengah-tengah detik jam digital yang belum terlalu larut itu, masih teringat bebrapa bentuk gulungan ombak yang ada di pesisir. Bentuk-bentuk gulungan yang semakin dekat semakin hancur dan memaksa mencari bentuk lain untuk kembali kekoloninya. Bentuk-bentuk yang dipaksakan oleh deburan angin kencang yang mengguncangkan ujung rambutmu.</span><br /><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Daun tumbang batang berguguran, hem... sebuah keanehan, keanehan yang jamak ditemukan dipesisir itu.. pesisir yang meninggalkan sebuah harapan jalan hidup yang semakin meningkat ke level yang semakin tinggi dan semakin masuk kesebuah etalase.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Udara pagi berubah drastis ketika etalase-etalase itu terbuka secara tidak sengaja di lorong jalan pesisir yang lembab dan tanpa ujung. Jejalan yang terhambat oleh bentuk-bentuk pohon dan dahan yang semakin lama sekain tidak teratur.</span><br /></div><span style="line-height: 115%;font-family:times new roman;font-size:100%;" >Jalan pesisir, ya...jalan-jalan yang penuh dengan mimpi-mimpi dan segumpal ketamakna yang terbalut harapan. Di jalan itulah seribu langkah ditapakkan dan satu langkah terpaku memeluk bumi. jalan dimana mimpi-mimpi digembalakan hingga kealam seberang, alam harapan jalan pesisir.</span><br /><br /><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Biography:</span><br /><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Doni Maulistya, fotografer lepas dan berdomisili di Jogjakarta. Pada November 2009 berpartisipasi sebagai salah satu peserta Angkor Photography Workshop di Kamboja dibawah asuhan Antoine d'Agata (Magnum) dan Arantxa Cedillo (Getty Images).</span><br /><br /><span style=";font-family:times new roman;font-size:100%;" >Link: <a href="http://maulistya.blogspot.com/">http://maulistya.blogspot.com/</a></span><br /></div>:http://www.blogger.com/profile/13332399025453295942noreply@blogger.com0